I.
PENDAHULUAN
Di abad Milenium ini, kemajuan akan
ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK) seakan menimbulkan polemik
terhadap lingkungan hidup manusia. Hal ini karena kebanyakan manusia hanya
mementingkan kepentingan individu tanpa memikirkan dampak bagi lingkungan hidup
dalam penggunaan sumber daya alam(SDA). Selain itu penyebab kerusakan
lingkungan akibat ulah manusia juga disebabkan karena kurangnya kesadaran akan
etika lingkungan.
Kerusakan lingkungan hidup dapat
terjadi melalui pencemaran lingkungan,yang meliputi udara, air, dan
tanah.Contoh pencemaran udara meliputi:global warming,penipisan lapisan
ozon, dan hujan asam.Pencemaran air:limbah sungai,eutrofikasi
dll.Pencemaran tanah:tanah solid akibat penumpukan pupuk kimia dll.
Dengan adanya contoh kerusakan-kerusakan
di atas,maka diharapkan manusia sebagai pengelola lingkungan hidup dapat
mengetahui prinsip-prinsip,masalah-masalah dan cara menanggulanginya untuk
meminimalisirkan kerusakan yang telah terjadi.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A. Apa
Pengertian lingkungan?
B. Apa pengertian
lingkungan hidup?
C. Bagaimana
jenis-jenis lingkungannya?
D. Jelaskan
masalah-masalah dalam lingkungan hidup?
E. Bagaimana cara mencegah
kerusakan lingkungan?
III.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
lingkungan
Lingkungan
adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan
mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan. (Bagja
Waluya: 2010). Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan mahluk hidup lain. Ruang merupakan suatu tempat berbagai komponen
lingkungan hidup menempati dan melakukan proses, sehingga antara ruang dan
komponen lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. (Adi
Asmara: 2008). Lingkungan hidup merupakan ekologi terapan dengan tujuan agar
manusia dapat menerapkan prinsip dan konsep pokok ekologi dalam lingkungan
hidup. Manusia merupakan mahluk yang paling dominan terhadap ekosistem dibumi.Lingkungan
dapat di bedakan menjadi dua komponen
utama yaitu komponen abiotik (benda tak hidup) dan biotik (makhluk hidup).
Komponen biotik di dalam
lingkungan misalnya udara (yang tersusun atas nitrogen,oksigen,karbon dioksida
,dan gas lainnya), angin kelembapan,air,tanah, mineral,cahaya,suhu,pH,salinitas
atau kadar garam, dan topografi.Sedangkan Komponen
biotik terdiri atas tumbuhan,hewan,(termasuk manusia),dan mikroorganisme.[1]
B.
Pengertian lingkungan hidup
Lingkungan
hidup ialah jumlah semua benda yang hidup dan tidak hidup serta kondisi yang
ada dalam ruang yang kita tempati.Manusia disekitar kita adalah pula bagian lingkungan
hidup kita masing-masing.Oleh karena itu kelakuan manusia,dan dengan demikian
kondisi social,merupakan pula unsur lingkungan hidup kita.
Antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat
hubungan timbal balik. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya,dan sebaliknya
manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada di dalam lingkungan
hidupnya dan ia tidak dapat terpisahkan dari padanya.
Eksistensinya terjadi sebagai karena sifat-sifat
keturunannya dan sebagai lagi karena lingkungan hidupnya. Interaksi antara
dirinya dengan lingkungan hidupnya telah membentuk ia seperti dia adanya.
Demikian pula lingkungan hidup terbentuk oleh adanya interaksi antara
lingkungan hidup dengan manusia.[2]
Manusia hidup di bumi tidak sendirian,melainkan
bersama makhluk lain,yaitu tumbuhan,hewan dan jasad renik. Makhluk hidup yang
lain itu itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau
pasif terhadap manusia,melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka.
Tanpa mereka manusia tidaklah dapat hidup.kenyataan ini dengan mudah dapat kita
lihat dengan mengandaikan di bumi ini tidak ada tumbuhan dan hewan. Dari
manakah kita mendapatkan oksigen dan makanan sebaliknya seandainya tidak ada
manusia,tumbuhan,hewan,dan jasad renik akan dapat melangsungkan
kehidupannya,seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada manusia.karena itu
anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang paling berkuasa sebenarnya tidaklah betul.
Manusia hidup dari unsur-unsur
lingkungan hidupnya:
a.
Udara untuk pernafasannya
b.
Air untuk minum
c.
Keperluan rumah tangga dan kebutuhan lain
d.
Tumbuhan dan hewan untuk makanan
Jelas manusia adalah bagian integral lingkungan hidupnya ia tak dapat
terpisah dari padanya.manusia tanpa lingkungan hidupnya adalah suatu abstraksi
belaka.[3]
C.
Jenis-jenis lingkungan
Lingkungan dalam (internal)
1.
Lingkungan fisik (physicalenviroment)
lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan
udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih
yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus
bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan
hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat
sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun
dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan
memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas.Tempat tidur harus mendapatkan
penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah.Posisi pasien ditempat tidur harus diatur
sedemikian rupa supaya mendapat
ventilasi.
2.
Lingkungan psikologi (psychologienviroment)
kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress
fsiik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan
kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.Mendapatkan sinar matahari, makanan
yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu
pasien dalam mempertahankan emosinya.
3.
Lingkungan sosial (socialenvironment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang
spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit,
sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus
menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara
spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pada
umumnya.
Lingkungan luar (eksternal)
Adat
Stuktur masyarakat
Status sosial
Udara
Suara
Pendidikan dan pekerjaan.[4]
D.
Masalah-masalah dalam lingkungan hidup
Lingkungan senantiasa berubah sepanjang sejarah.
Perubahan itu dapat menjerumus kea rah kerusakan kesetimbangan lingkungan.
Faktor-faktor yang dapat mnyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan adalah
faktor alam dan manusia.
1)
Faktor Alam
Faktor alam yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan misalnya letusan gunung, gempa bumi, perubahan iklim, banjir,
kekeringan, angin topan, dan kebakaran hutan. Biasanya,manusia hanya dapat
mengkirakan dan mengurangi dampaknya.
2)
Faktor manusia
Manusia memenuhi hidupnya dengan memanfaatkan
sumber daya alam dari lingkungannya. Sumber daya alam (sda) itu berupa makanan,
pakaian, perumahan, berbagai macam peralatan dan transportasi. Semakin besar
populasi manusia dan semakin maju teknologinya, akan semakin banyak ragam dan
jumlah sda yang diambil dari lingkungannya. Maka terjadilah kerusakan
lingkungan dan pencemaran.
Sebagaimana
firman Allah SWT dalam al-qur’an surat Ar-Rum ayat 41:
ظَهَرَ
الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالَبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيْ النّاَس لِىُذِ
يْقَهُمْ بَعْضَ أَلَّذِي عَمَلُوالّعَلّهثمْ يَرْجِعُوْنَ
“Telah
tampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan karena perbuatan tangan
manusia,Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka,agar mereka kembali (ke jalan yang benar),”(QS Ar-Rum :
41 )
Perubahan lingkungan itu
antara lain akibat:
a.
Pembangunan perumahan
b.
Pembangunan jalan raya dan kereta api
c.
Pembangunan gedung-gedung perkantoran
d.
Pembangunan industri
e.
Penambangan, baik di darat, lepas pantai, dan laut
f.
Meningkatkannya transportasi darat, air dan udara
g.
Penebangan hutan
h.
Kegiatan pertanian
i.
Pencemaran darat, air, dan udara.
Perubahan itu dapat terjadi di tingkat local,
regional, ataupun global. Perubahan di tingkat lokal dampaknya hanya dirasakan
di suatu wilayah tertentu. Misalnya pembangunan perumahan dan gedung. Perubahan
di tingkat regional dampaknya dapat dirasakan oleh wilayah yang lebih luas. Di
dalam ekosistem, dampak perubahan lingkungan pada suatu wilayah dapat menjalar
ke wilayah lain. Misalnya pembangunan industri di kawasan. Limbah insudtri
tersebut di buang kesungai atau di hembuskan ke udara. Maka bahan pencemarnya
dapat mencapai wilayah hilir sungai hingga ke laut, atau pencemaran udaranya
dapat terbawa hembusan angin ke daerah lain. Perubahan tingkat global terjadi
jika dampaknya dapat berpengaruh ke seluruh dunia. Misal:
a.
Penebangan hutan hujan tropik di Indonesia dapat berpengaruh pada perubahan
iklim global.
b.
Uji coba senjata nuklir berpengaruh pada perubahan iklim global.
c.
CO2 hasil pembakaran
dapat menimbulkan efek rumah kaca.
E.
Mencegah kerusakan lingkungan
Ketika lingkungan telah mengalami kerusakan,
orang baru menyadari pentingnya pelestarian lingkungan. Orang sadar bahwa apa
yang dilakukan pada masa lalu adalah keliru. Dahulu manusia selalu berfikir:
apa yang dapat saya ambil dari lingkungan untuk kesejahteraan? Manusia merasa
seolah-olah dirinya berada di luar lingkungan. Ketika lingkungan menjadi rusak
dan tercemar, dampaknya ternyata memantul kembali ke manusia.jika bumi tercemar
dan lingkungan rusak, manusia tidak mampu menghindari dari dampak negatif yang
ditimbulkannya. Jika biosfer rusak, bumi tidak akan mampu lagi menyongkong
adanya kehidupan.pada akhirnya kelestarian umat manusia menjadi terancam.
Sebagaimana
firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 56:
وَلاَتُفْسِدُوْا فِيْ الْاَرْضِ
بَعْدَ إِصْلَحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَطَمَعَاِ إِنَّ رَحْمَتُ اللّةِ قِرِيْبٌ
مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
’’Dan
janganlah membuat kerusakan di muka bumi,sesudah (Allah) memperbaiki dan
berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. sesungguhnya Allah amat
dekat kepada orang yang berbuat baik’’(QS Al-A’raf: 56)
Cara-cara
pencegahan pencemaran dan mengusahakan kelestarian lingkungan dilakukan baik
oleh pemerintah maupun setiap individu. Pada yang dapat di lakukan untuk melakukan pelestarian, pencegahan, dan
penanggulangan pencemaran yaitu:
a.
Secara administratif (adanya peraturan/undang-undang dari pemerintah)
b.
Secara teknologis (adanya peralatan pengolah limbah, pembakar sampah)
c.
Secara edukatif (melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pendidikan di
sekolah-sekolah)[5]
IV.
KESIMPULAN
Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup lain. Ruang merupakan
suatu tempat berbagai komponen lingkungan hidup menempati dan melakukan proses,
sehingga antara ruang dan komponen lingkungan merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan. (Adi Asmara: 2008). Lingkungan hidup merupakan ekologi
terapan dengan tujuan agar manusia dapat menerapkan prinsip dan konsep pokok
ekologi dalam lingkungan hidup. Manusia merupakan mahluk yang paling dominan
terhadap ekosistem dibumi.
V.
PENUTUP
Demikian makalah ini penulis buat, penulis menyadari masih banyak
kekurangan didalam penulisan makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca sehingga dapat menjadi acuan dalam penulisan karya
ilimiah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Al-fatihah….
DAFTAR PUSTAKA
Punya Damay.Konsep
Lingkungan.Blogsprot.com.
Sastrawijaya,A,Tresna.Pencemaran Lingkungan.Jakarta:PT.Rineka Cipta.1991.
Soermawoto, Otto.ekologi
lingkungan hidup dan pembangunan .Jakarta:Djambatan.2004.
Syamsuri,Istamar,dkk.Biologi untuk SMA kelas X. Jakarta:Erlangga.2004.
Komentar
Posting Komentar