Burung-burung nampak menari-nari di atas pohon sambil menyandungkan
kicauannya yang merdu. nampak semua orang menikmati hari pertama musim
semi, setelah hampir 4 bulan lamanya berdiam diri di dalam istana
mereka. semua nampak gembira dan sangat menikmati suasana di Kyoto Center Park. Hal yang berbeda terlihat di sudut taman Kyoto. seorang
gadis cantik sedang duduk termenung tenggelam dalam lamunannya. Kim Ryumin, mahasiswi sastra Jepang di salah satu universitas bonafide di Jepang ini sedang duduk dengan pandangan yang kosong. jasadnya memang di
taman itu namun pikirannya terbang entah kemana. Sesekali ia menghela
nafas sambil tersenyum kecut. Tanpa ia sadari butiran bening jatuh
sempurna membasahi kedua pipi merah meronanya. bahkan sampai terdengar
isakan kecil.
Hal ini bermula dari kejadian 1 tahun yang lalu di Kyoto Center Park. ketika itu adalah hari ulang tahun kekasihnya Cha Geun Na. Cha Geun Na adalah salah satu ceo perusahaan ternama di Tokyo. Selain
pengusaha muda ia juga memiliki wajah nan rupawan. Ryumin merasa sangat
bahagia bisa menjadi kekasih Cha Geun Na. Ryumin berniat untuk
memberikan kejutan kecil untuk orang yang ia cintai. ia sejak pagi sudah
menyiapkan kindle lite dinner di taman itu. ia memilih taman itu karena
di sanalah mereka bertemu dan mengikrarkan janji sebagai sepasang
kekasih. Kyoto Center Park benar-benar seperti saksi cinta mereka
berdua. Ia menelpon Cha Geun Na untuk mampir ke taman favorit mereka
itu. kebetulan Cha Geun Na sedang sibuk meeting namun ia akan berusaha
datang ke taman itu. Ryumin meminta Geun Na datang jam 7 malam. Dengan
nada yang penuh kasih sayang mereka mengobrol di telepon. setelah
selesai menelpon, Ryumin bergegas ke toko kue tart untuk mengambil tart
yang ia pesan seminggu yang lalu.
Ryumin akhirnya sampai di toko
kue tersebut. dengan wajah yang berseri-seri ia memasuki toko itu dan
mengambil pesenannya. Setelah selesai ia langsung kembali ke taman tadi
untuk finishing persiapan kejutan kecilnya. Jam tangannya telah
menunjukkan pukul 06.30 ia pulang sebentar untuk mempersiapkan dirinya. Jam telah menunjukan pukul 7.00 namun Cha Geun Na belum datang ke taman
itu. Ia berusaha telepon geun na namun tidak bisa, karena kelamaan
menunggu tak terasa ia tertidur di meja. Dalam tidurnya ia kedatangan Geun Na. Geun Na memakai pakaian serba putih ia mendatangi Ryumin dan
berpesan agar ia bisa menjaga diri baik-baik, dan untuk mencari
penggantinya karena ia akan pergi jauh dan tidak akan kembali. Ia juga
minta maaf karena tidak bisa datang ke taman. Ryumin nampak menangis
tersedu dalam tidurnya. Ia memohon agar Cha Geun Na tidak
meninggalkannya karena ia tidak bisa hidup tanpanya. Cha Geun Na
bagaikan belahan jiwanya.
Tiba-tiba teleponnya berdering dan
membangunkannya dari mimpi buruknya. tertera Cha Geun Na di layar hpnya
namun bukanlah suara kekasihnya yang ia dengar namun suara wanita dan
memberi tahukan bahwa Geun Na mengalami kecelakaan beruntun dan ia dalam
keadaan sekarat. Pihak rumah sakit meminta Ryumin ke rumah sakit. Dengan
langkah sigap ia langsung ke rumah sakit untuk memastikan bahwa bukan Geun Nanya lah yang mengalami kecelakaan. Namun apa daya tubuhnya
langsung lunglai ketika melihat orang yang ia sayangi di ruang ICU. Ia
bahkan seperti mayat hidup yang terpasang alat bantu pernafasan dan
jantung menempel sempurna di tubuhnya.
Sudah seminggu lamanya Geun Na tertidur di ranjang rumah sakit. Tiba-tiba Geun Na kejang-kejang
dengan sigap Ryumin memanggil dokter dan suster. Ketika dokter dan
suster sedang memeriksa denyut jantung Geun Na mulai melemah, para
tanaga medis berusaha menyelamatkan Geun Na namun Geun Na meninggal.
Pandangan Ryumin nampak gelap seketika saat dokter menyampaikan bahwa Geun Na
telah meninggal. sejak saat itu Ryumin menjadi orang yang pemurung dan
introvet.
#THE END
ceritanya sedih banget, jadi ikutan nangis bacanya
BalasHapus